Wednesday, June 18, 2014

Jarak Itu


Jarak itu
Takkan pernah memisahkan kita
Dahulu ketika engkau dirundung pilu
Meskipun ketika itu
Aku masih buta akan dunia
Engkau luahkannya padaku
Dan aku tetap sama
Seringkali menuturkankan kata-kata berbisa
Agar engkau tidak pernah meletakkan harapan
Pada yang tidak pasti menjadi milikmu

Jarak itu
Mungkin akan senantiasa menjadi milik kita
Tidak kutahu aturan ilahi
Andai masanya tiba
Mungkin aku pergi sebelum engkau kembali

Jarak itu
Kuharap hanya menjadi pemisah buat seketika
Jika kuhitung masa yang ada
Tidak kutahu akan sukatannya
Saat ini kurasakan detiknya berlalu dengan pantas
Mungkin padamu masa berlalu dengan sangat perlahan

Jarak itu
Sekali lagi kukatakan
Meskipun ia menjadi pemisah
Antara engkau dan kami
Ingatlah kehidupanmu di sisinya
Kehidupan yang akan membawamu ke syurga-Nya
Dan ingatlah kami sentiasa ada
Untuk membantumu pada setiap masa

Jarak itu
Tidak perlu engkau tangisi
Mungkin saat ini
Engkau masih bertatih untuk berdikari
Di suatu tempat yang masih belum cukup engkau kenali
Tetapi
Pabila tiba saatnya nanti
Pasti engkau akan mengerti
Tempat seorang isteri di sisi suami

Jarak itu
Mungkin akan menjadi milikku suatu hari nanti
Dan saat itu mungkin aku akan memahami
Keresahanmu ketika ini
Tetapi
Aku pasti
Engkau dapat membiasakan diri
Pada suasana yang baharu engkai rasai
Pada budaya yang baharu engkau alami
Pada tempat yang baharu engkau jejaki

Jarak itu
Hanya sementara
Perasaan itu
Hanya seketika
Ahhh, aku terlalu berlebihan
Walhal kutahu engkau mampu
Menjalani kehidupan baharu
Yang kuharap berkekalan
Hingga ke syurga milik ilahi.
 -NFD@FitriFie-

Dear my beloved cousin, ini baru jejak pertama ke alam pernikahanmu dengannya.. Kesedihan itu akan beransur hilang, insyaAllah.

No comments: